"Selain itu juga untuk belanja modal berupa pembelian dan instalasi mesin produksi gula merah dengan pihak ketiga sebesar 57% dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.” ujar Andreas dalam keterangan resminya, Rabu (3/8/2022).
Perseroan telah menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
Perseroan menargetkan pendapatan pada 2022 sebesar Rp219 miliar. Target ini meningkat sebesar 15,87% dibanding tahun 2021. Adapun laba bersih pada 2022 ditargetkan sebesar Rp9 miliar berdasarkan target pertumbuhan penjualan.
Pada Januari 2022, Perseroan telah menandatangani kontrak senilai Rp29 miliar untuk pembelian mesin produksi gula merah guna meningkatkan penjualan.
“Pendapatan Perseroan tahun 2023 pasca IPO diproyeksikan akan naik 1,8 kali lipat dengan laba bersih tumbuh hingga 357% dibanding tahun 2021,” ungkap Andreas.