PHK Karyawan
Di Tanah Air, beredar video protes para kurir J&T di kantor cabang Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur yang menolak adanya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dilansir dari akun media sosial X (sebelumnya Twitter) @txtdarikurir, dikutip pada Jumat (27/10/2023), akun tersebut menampakkan kondisi terkini di depan kantor J&T Juanda.
“Sampe sekarang demonya gak mereda, J&T Juanda melanggar perjanjian yang telah disepakati dengan serikat pekerja dan karyawan yang di PHK,” ujar akun tersebut, Kamis (26/10).
Hal serupa diunggah oleh akun TikTok Serikat Pekerja Dirgantara dan Transportasi yang menunjukkan adanya protes terkait PHK kurir J&T.
“Perusahaan elit bayar hak karyawan sulit,”ujar suara di dalam unggahan video berdurasi 45 detik tersebut sembari memvideokan kondisi gedung J&T Juanda.
Namun, hingga artikel ini ditulis, belum ada konfirmasi dari pihak J&T Express Indonesia terkait kabar PHK tersebut.
Di saat badai PHK terus menerjang perusahaan rintisan (startup) di Indonesia dalam setahun terakhir, J&T justru menjadi salah satu perusahaan yang terus menambah armada.
Ini berdasarkan laporan yang dirilis Revou, startup quick-commerce khusus e-groceries, J&T masuk dalam jajaran dengan pertumbuhan jumlah karyawan startup terbanyak selama Mei 2022-Mei 2023 dengan pertumbuhan 10,2 persen.
Diketahui perusahaan ini menjadi pemimpin dalam urusan logistik Tanah Air. Data Momentum Works menyebutkan, J&T memimpin pasar logistik RI dengan memiliki volume pengiriman terbesar di Indonesia per Januari 2022.
J&T mampu mengirim 2 juta paket tiap harinya. Sementara ,pemain lama di bidang logistik, JNE, berada di peringkat kedua yang mengirim 1,6 juta paket setiap harinya.
Sebagai startup, valuasi decacorn J&T Express Indonesia naik USD20 miliar per 7 April 2021.
Terkait kinerja keuangan, J&T mencatatkan pendapatan USD7,27 miliar sepanjang 2022, dengan laba bersih USD1,57 miliar. Sedangkan di tahun 2020 perusahaan hanya membukukan pendapatan USD1,57 miliar dan kerugian USD664 juta di tahun yang sama.
Diketahui J&T merupakan perusahaan rintisan yang mendapat pendanaan dari sejumlah perusahaan modal ventura besar seperti Boyu Capital, Hillhouse Capital Group dan Sequoia Capital China, serta raksasa internet China, Tencent Holdings. (ADF)