“Kapitalisasi pasar ABMM hanya Rp10,2 triliun,” kata LKH, mencoba membandingkannya dengan market cap BREN yang di atas Rp1.000 triliun.
Ketika ditanya soal perbandingan ABMM dengan emiten batu bara lainnya, macam ADRO hingga ITMG, LKH menilai, saham yang dia pegang memiliki valuasi paling murah—terutama apabila ditilik dengan rasio populer macam price-to earnings ratio (PER atawa P/E ratio).
“Kalau lihat dari PER-nya, ABMM terendah,” kata Lo Kheng Hong saat dihubungi, Jumat (9/8/2024).
Informasi saja, ABMM saat ini diperdagangkan 3,24 kali di atas laba per saham perusahaan. Angka tersebut lebih murah tinimbang peers-nya, seperti ADRO dengan PER 4,29 kali, ITMG 7,46 kali, PTBA 7,34 kali, GEMS 4,89 kali, BUMI 9,96 kali, hingga UNTR 4,83 kali.
Apalagi, apabila ABMM dibandingkan dengan BREN, yang memiliki angka PER yang sudah meroket ke planet lain.