sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Kembali Akumulasi Saham Gajah Tunggal (GJTL)

Market news editor Aldo Fernando - Riset
04/12/2023 11:55 WIB
Investor legendaris Lo Kheng Hong (LKH) membuka suara terkait alasan dirinya menambah kepemilikan di saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Kembali Akumulasi Saham Gajah Tunggal (GJTL). (Foto: Lo Kheng Hong)
Lo Kheng Hong Ungkap Alasan Kembali Akumulasi Saham Gajah Tunggal (GJTL). (Foto: Lo Kheng Hong)

IDXChannel – Investor legendaris Lo Kheng Hong (LKH) membuka suara terkait alasan dirinya menambah kepemilikan di saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) hingga kembali masuk ke daftar pemegang saham di atas 5 persen emiten produsen ban tersebut.

Menurut data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong kembali muncul di daftar pemegang saham di atas 5 persen per 30 November 2023. Sebelumnya, nama LKH sempat hilang dari daftar tersebut pada Juli lalu.

Dalam data KSEI tersebut, pria yang kerap dijuluki Warren Buffett Indonesia itu menggenggam 175.563.800 lembar saham atau setara dengan 5,04 persen.

Dengan ini, kepemilikan Lo Kheng Hong di GJTL berada di bawah Denham Pte Ltd yang menguasai 49,50 persen dan Compagnie Financiere Michelin SCMA yang memiliki 10,00 persen saham perseroan.

Terkait kabar tersebut, Lo Kheng Hong menjelaskan, kinerja keuangan Gajah Tunggal yang membaik membuat dirinya kembali mengakumulasi saham perseroan.

“GJTL tahun lalu rugi, sekarang sudah laba,” jelas pria yang akrab disapa Pak Lo tersebut kepada IDXChannel, Senin (4/12/2023).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 11.23 WIB, saham GJTL melejit 18,54 persen ke Rp1.060 per saham, dengan nilai transaksi tinggi, mencapai Rp121,31 miliar dan volume perdagangan 123,98 juta saham.

Rapor Solid

Sebelumnya, GJTL sukses mencatatkan laba bersih per kuartal III-2023 dari rugi alias turnaround pada periode yang sama tahun lalu.

Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di website BEI pada 27 Okober 2023, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk GJTL tercatat mencapai Rp699,28 miliar dalam laporan keuangan yang berakhir dalam 9 bulan.

Padahal, GJTL pada periode yang sama 2022 menanggung rugi Rp169,34 miliar.

Laba perusahaan ban tersebut diperoleh berkat keberhasilan perseroan menekan beban pokok di tengah penurunan dalam penjualan bersih.

Penjualan bersih GJTL tercatat sebesar Rp12,57 triliun, turun 1,4 persen secara tahunan (YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp12,75 triliun.

Beban pokok penjualan tercatat Rp9,99 triliun, menurun 9,41 persen YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya mencapai Rp11 triliun.

Sementara beban penjualan tercatat mencapai Rp750,43 miliar, berkurang dari posisi sama tahun sebelumnya sejumlah Rp763,74 miliar.

Laba kotor terakumulasi Rp2,5 triliun selama periode 9 bulan 2023, menanjak 49,96 persen dari episode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp1,72 triliun. (ADF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement