IDXChannel - Equity Analyst PT Kanaka Hita Solvera Raditya Krisna Pradana mengatakan, saat ini pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih menunjukkan kondisi bullish.
Hal ini juga didorong oleh indikator makro ekonomi Indonesia yang mulai membaik. "Menurut kami IHSG masih dalam tahap sehat. IHSG masih bergerak bullish. Rilis neraca perdagangan Indonesia pada Oktober juga mencatatkan surplus. Ini jadi indikator makro ekonomi Indonesia yang semakin solid terutama di kuartal IV tahun 2021," ujarnya dalam program IDX Channel, Rabu (17/11/2021).
Dia melanjutkan,penjualan ritel di Amerika Serikat yang tumbuh 1,7% di bulan Oktober juga tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar. "Dengan adanya kenaikan ritel penjualan pasti akan jadi katalis bagi market terutama pasar modal. Untuk signifikan sekali atau tidak, menurut analisis kami untuk ritel penjualan kurang signifikan," ungkapnya.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia hingga kuartal ketiga tahun ini mencapai USD423,1 miliar atau sekitar Rp6.008 triliun, naik 3,7%. Kenaikan ULN didorong oleh utang luar negeri pemerintah yang bertambah seiring penerbitan global bonds, termasuk Sustainable Development Goals (SDG) Bond sebesar 500 juta euro.
Menurut Raditya, peningkatan utang yang dilakukan pemerintah digunakan untuk sektor produktif sehingga tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar.