sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Manajemen Usulkan Spin-off Imbas Rugi, Pemegang Saham Toshiba Corp Segera Voting

Market news editor Taufan Sukma/IDX Channel
23/03/2022 12:07 WIB
Kerugian yang menggunung membuat Toshiba Corp makin sulit dan kebingungan dalam menentukan arah dan strategi bisnisnya ke depan.
Manajemen Usulkan Spin-off Imbas Rugi, Pemegang Saham Toshiba Corp Segera Voting (foto MNC Media)
Manajemen Usulkan Spin-off Imbas Rugi, Pemegang Saham Toshiba Corp Segera Voting (foto MNC Media)

IDXChannel - Kerugian yang menggunung membuat Toshiba Corp makin sulit dan kebingungan dalam menentukan arah dan strategi bisnisnya ke depan. Pihak manajemen sebelumnya mengusulkan agar perusahaan memisahkan unit bisnis di segmen perangkat, termasuk bisnis semikonduktornya, ke dalam satu entitas bisnis terpisah (spin-off).

Langkah pemisahan tersebut dianggap merupakan cara paling realistis untuk memperbaiki catatan kinerja perusahaan, sehingga dapat mendongkrak nilai bisnis Toshiba di investor dan pelaku pasar. Dengan demikian, harga saham perusahaan diharapkan dapat merangkak naik, sehingga memungkinkan untuk masuknya investor baru ke dalam jajaran pemegang saham perusahaan.

Sebagaimana dilansir Nikkei Asia, Selasa (22/3/2022), pihak Toshiba Corp pada Kamis (24/3/2022) mendatang bakal bersiap melakukan pemungutan suara terhadap para pemegang sahamnya. Termasuk diantaranya tiga pemegang saham yang selama ini vokal terhadap kinerja manajemen perusahaan, yaitu Effissimo Capital Management, 3D Investment Partners, dan Farallon Capital Management. Langkah ini menjadi perhatian pelaku pasar karena diyakini merupakan momen penting yang menentukan arah penyelamatan bisnis Toshiba di masa mendatang.

Ketiga pemegang saham tersebut selama ini diketahui cukup kerap berseberangan dengan manajemen. Seperti yang dilakukan oleh 3D Investment Partners, yang lebih mengarahkan manajemen untuk meminta penawaran pembelian dari ekuitas swasta, sebuah ide yang juga didukung oleh Effissimo dan Farallon.

Namun permintaan tersebut ditolak oleh pihak manajemen, dengan alasan bahwa penawaran potensial yang diterima tidak cukup menarik, bahkan dikhawatirkan bakal berdampak pada kinerja bisnis perusahaan. Tarik ulur pemegang saham dan manajemen ini pun terus bertahan dalam beberapa tahun belakangan, sebelum akhirnya disepakati bahwa voting bakal menjadi jalan keluar bagi mereka.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement