Sebagai sebuah lembaga SWF, menurut Bambang, keberadaan Danantara sudah seharusnya tetap akan mendorong perusahaan-perusahaan di bawah kelolaannya untuk tetap dapat mencatatkan kinerja positif dan maksimal.
"Dengan demikian (BUMN di bawah kendali Danantara) tetap juga akan memberikan cuan, termasuk dalam bentuk dividen, kepada pemegang saham. Termasuk investor minoritas," ujar Bambang.
Sebagai pembanding, Bambang pun mencontohkan bahwa di sejumlah negara yang memiliki holding BUMN besar, seperti Temasek di Singapura, setoran dividen dari perusahaan-perusahaan yang ada di bawah kelolaannya juga tetap berjalan dengan lancar.
"Temasek sebagai badan atau agensi yang mewakili pemerintah Singapura dalam konteks pemilikan saham, bisa kita lihat, juga mampu membuat Singapore Airlines menjadi best airlines di dunia. Singtel juga salah satu operator telekomunikasi yang cukup terpandang di Asia Pasifik," ujar Bambang.
Karenanya, Bambang pun memastikan bahwa hadirnya Danantara sebagai holding BUMN serupa Temasek Singapura dan Khazanah Malaysia juga bakal mampu membuat kinerja BUMN-BUMN di bawah kelolaannya dapat lebih optimal.
"Sehingga bisa memberikan dividen yang optimal juga kepada para pemegang saham," ujar Bambang.
(taufan sukma)