Pendapatan terbesar diraih dari penjualan ekspor sebesar Rp591,87 miliar dan pendapatan dari penjualan ke pasar lokal sebesar Rp144,20 miliar.
Di sisi lain, beban pokok penjualan MARK turun dari Rp401,10 miliar menjadi Rp364,10 miliar dan menghasilkan laba kotor turun dari Rp431,04 miliar sampai September 2021 menjadi Rp371,97 miliar pada September 2022.
Dari catatan tersebut MARK masih mampu meraup laba bersih meskipun turun 21,23% dari sebesar Rp276,24 miliar pada sembilan bulan 2021, menjadi sebesar 217,59 miliar pada sembilan bulan 2022.
Perseroan juga mencetak penurunan laba per saham senilai Rp57,26 sampai September 2022, dari tahun sebelumnya senilai Rp72,67.
(FAY)