Sedangkan rights issue BTN tahun 2012, melepas 1,51 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp1.235 atau setara dengan 1,3x PBV. Kala itu nilai buku per saham BTN sebelum rights issue di sekitar Rp920.
Setelah 10 tahun berlalu, nilai buku per saham BBTN telah menembus Rp 2.039. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp1.200 berarti setara dengan 0,58x PBV. Secara nominal, harga pelaksanaan RI pada 10 tahun lalu juga lebih tinggi, dibandingkan harga RI tahun ini.
“Artinya ini kesempatan bagi investor untuk mendapatkan saham BTN dengan harga lebih rendah dibandingkan pemegang saham lama BTN. Ini hal yang langka terjadi di emiten bank besar,” ujar Cheryl.
Dari lantai bursa, volume perdagangan saham BBTN melonjak dalam 2 hari terakhir. Pada Rabu kemarin sebanyak 964 ribu lot saham BBTN ditransaksikan dengan nilai Rp127,46 miliar.
Sementara itu pada Selasa (3/1/2023), sebanyak 677 ribu lot saham BBTN berpindah tangan dengan nilai Rp89,04 miliar. Sebagai perbandingan rata-rata volume perdagangan saham BBTN pada Desember 2022 tercatat 206 ribu lot per hari dengan nilai Rp28,99 miliar.
Tingginya lonjakan transaksi saham BBTN diikuti oleh akumulasi dari investor asing. Sejak 27 Desember hingga 4 Januari, Investor asing mencatatkan nilai beli bersih (net foreign buy) Rp37,98 miliar. (TSA)