“Setelah dua kuartal berturut-turut merekomendasikan uang tunai daripada saham dan obligasi, kami sekarang memperkirakan saham akan menghasilkan imbal hasil satu digit lebih tinggi di 2024 dan mengungguli pendapatan tetap inti,” kata Ajay Rajadhyaksha, Kepala Riset Global di Barclays dikutip dari Reuters, Senin (27/11).
”Kami memperkirakan ekonomi akan tumbuh lebih lambat tahun depan, baik secara riil maupun nominal. Tetapi risiko penurunan terhadap ekonomi dunia telah sangat berkurang. Kami pikir saham-saham akan mendapatkan keuntungan dari kondisi bisnis yang tidak terlalu buruk,” terangnya.
Sebanyak 72 dari 85 responden memperkirakan, pendapatan perusahaan di pasar domestik akan meningkat dalam enam bulan mendatang. 13 responden sisanya menyatakan akan pendapatan akan berkurang.
Meskipun tingkat suku bunga tinggi, inflasi global menurun, dan aktivitas ekonomi juga menurun, hanya sebagian kecil responden, yaitu 44 dari 80 responden, yang mengatakan bahwa value stock akan mengungguli saham-saham yang sedang mengalami pertumbuhan (growth stocks) dalam enam bulan ke depan.
Indeks acuan S&P 500 (.SPX) diproyeksi akan naik dan berakhir pada level 4.700 di tahun depan, meski ada kemungkinan perlambatan atau resesi ekonomi AS di 2024.