Tak hanya itu, perusahaan juga memacu inovasi dengan menggandeng sejumlah institusi untuk bekerja sama dalam pengembangan produk. Saat ini, perseroan tengah mengincar lisensi produk inovatif dari luar negeri.
Dari sisi keuangan, perusahaan juga sedang konsen untuk memperbaiki arus kas, meningkatkan efektivitas operasional, sekaligus restrukturisasi utang.
“Ada upaya perbaikan di bidang penjualan, finansial, HPP, efisiensi, serta optimalisasi produksi.” paparnya.
Hingga akhir Maret 2024, penjualan neto PEHA menembus Rp171,04 miliar, lebih rendah dari kuartal sama tahun sebelumnya sebesar Rp260,97 miliar.
Sederet beban yang meningkat membuat perusahaan mencatatkan rugi bersih senilai Rp29,44 miliar di Q1, berbalik dari posisi laba bersih senilai Rp4,7 miliar pada kuartal I-2023.
(DES)