IDXChannel – Pemerintah optimis Indonesia akan menjadi pemain utama mobil listrik, karena saat ini baterai untuk mobil listrik sudah diproduksi di dalam negeri. Tetapi, sampai saat ini mobil listrik baru bisa dinikmati oleh kalangan kelas atas.
Direktur Riset Institute For Development of Economics and Finance Berly Martawardaya mengatakan untuk harga mobil listrik nantinya masuk ke kategori kelas atas, belum kelas menengah.
“Untuk pembuatan mobil dan baterai, hingga saat ini ada dua yang ditunggu yaitu apakah bisa mendapat insentif? Kemudian apakah akan ada perubahan insentif untuk mobilnya? Apakah biaya masuk mobilnya bias turun lagi? Karena saya lihat masih ratusan juta. Jadi untuk harga mobil listrik nantinya saya lihat masih belum di kelas menengah, sehingga sulit untuk meningkatkan adopsi mobil dengan harga yang masuk ke dalam kategori mobil kelas atas,” kata Berly Martawardaya, dalam program Market Review IDX Channel, Selasa (19/1/2021).
Adapun peta jalan infrastruktur pengisian daya baterai mobil listrik di 2020 sebelumnya yakni sebanyak 309 unit, kemudian di 2025 ini ada di 4.227, dan di 2030 ada 12.255 unit. Data tersebut dilansir dari Ditjen Ilmate Kementerian Perindustrian.
"Jadi secara umum Indonesia telah siap masuk ke era mobil listrik, dan hal ini ditandai dengan telah diselesaikannya beberapa regulasi dukungan bagi tumbuh kembangnya industri mobil listrik di Indonesia," jelasnya