Abdul menjelaskan bahwa secara sektoral TUGU menjadi primadona untuk industri asuransi umum.
"Dibandingkan dengan saham asuransi lain, market cap TUGU paling besar, paling likuid dan memiliki valuasi yang murah, sehingga menjadi salah satu unggulan di kalangan pelaku pasar," tutur Azis.
Saat ini nilai kapitalisasi pasar TUGU sebesar Rp4,02 triliun, sedangkan total nilai ekuitas TUGU mencapai Rp10,2 triliun. Dengan demikian, saham TUGU ditransaksikan di bawah 0,5x price to book value (PBV).
"Memang saham-saham sektor asuransi banyak ditransaksikan di bawah 1x PBV, ini di bawah saham-saham bank dan IHSG yang bisa mencapai hampir 2x, memang terlihat murah tetapi juga perlu dilihat lebih jauh lagi mana yang permodalannya kuat. TUGU salah satu contohnya karena memiliki RBC sampai 570% (induk) hampir 5x lebih tinggi dari ketentuan minimal OJK," ungkap Azis.
Dengan permodalan kuat tersebut seharusnya membuat TUGU layak divaluasi premium dari harga saat ini menurut Azis.
Jika menggunakan rasio PBV 0,7x untuk 2024 maka harga wajarnya di Rp 2.100 per saham atau berpotensi memberikan upside sampai 85 persen dan memiliki margin of safety yang tebal. (TSA)