IDXChannel - Mayoritas indeks saham di negara Teluk atau Timur Tengah pada Kamis (12/10/2023) melompat usai harga minyak meningkat. Hal itu dipicu oleh Konflik Timur Tengah antara Israel-Hamas yang pecah pada akhir pekan lalu.
Para pedagang memang terus memantau konflik antara militan Palestina dan Israel. Sebab, hal itu memengaruhi harga minyak, yang merupakan katalis utama bagi pasar keuangan di negara-negara Teluk tersebut.
Adapun, harga minyak telah naik 1,44% di tengah spekulasi bahwa suku bunga AS mungkin telah mencapai puncaknya, dengan Brent diperdagangkan pada USD87,09 per barel pada pukul 12.30 GMT atau 19.30 WIB.
Di sisi lain, indeks Qatar (.QSI) naik untuk sesi ketiga berturut-turut. Kenaikannya sebesar 1% karena sebagian besar sahamnya menguat. Bank Islam Qatar (QISB.QA) bahkan melonjak 1,7% dan Industri Qatar (IQCD.QA) naik 1,1%.
Qatar National Bank (QNB) (QNBK.QA), bank Teluk terbesar berdasarkan aset, juga naik 0,7%.
Indeks acuan Arab Saudi (.TASI) naik tipis 0,1%, didukung oleh kenaikan di sebagian besar sektor, dengan perusahaan minyak Saudi Aramco (2222.SE) bertambah 0,5% dan perusahaan untuk asuransi koperasi (8010.SE) melonjak 3,7%.
Namun, indeks acuan Dubai (.DFMGI) berakhir 0,6% lebih rendah, terseret oleh kerugian di semua sektor dengan Emaar Properties (EMAR.DU) turun 1,4% dan Tecom Group (TECOM.DU) merosot 1,8%.
Di Abu Dhabi, indeks acuan (.FTFADGI) turun 0,6, dengan Multiply Group (MULTIPLY.AD) turun 1,8% dan konglomerat Alpha Dhabi (ALPHADHABI.AD) turun 1,5%.
Di luar kawasan Teluk, indeks blue-chip Mesir (.EGX30) naik 1,7%, terangkat oleh kenaikan 7,8% di El Sewedy Electric Co (SWDY.CA) dan lonjakan 16% di Alexandria Container and Cargo Handling Company (ALCN.CA) .
Investor terus memantau perkembangan konflik di Timur Tengah, dan militer Israel mengatakan tidak akan ada pengecualian kemanusiaan dalam pengepungan Jalur Gaza sampai semua sandera dibebaskan.
(FRI)