Selain nama Agus Projosasmito, pemegang saham AMMN sebelum menggelar IPO mayoritas dimiliki oleh PT Sumber Gemilang Persada (SGP) sebesar 35,57 persen.
Adapun pemilik saham terbesar kedua adalah perusahaan milik keluarga Panigoro yakni PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebesar 23,13 persen.
Ada juga PT AP Investment (API) yang memegang saham sebesar 17,08 persen, PT Pesona Sukses Cemerlang (PSC) sebesar 7,21 persen, PT Alpha Investasi Mandiri (AIM) sebesar 7,86 persen, PT Sumber Mineral Citra Nusantara (SMCN) sebesar 5,12 persen, dan PT Medco Services Indonesia (MSI) sebesar 4,02 persen.
Perlu diketahui, PT SGP adalah perusahaan yang dimiliki oleh Grup Salim lewat PT Bakti Makmur Semesta Sukses dan PT Kanaka Sakti Makmur dengan kepemilikan masing-masing 24,44 persen saham.
Dalam agenda penawaran perdana di BEI, AMMN akan menggunakan dana hasil IPO sebesar Rp1,78 triliun atau sekitar USD117,20 juta untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Amman Mineral Industri.
Dana tersebut akan digunakan oleh AMIN untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter AMIN yang berlokasi di Dusun Otakeris, Desa Maluk, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Selanjutnya, sebesar Rp3,04 triliun atau USD200 juta akan digunakan oleh perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Dalam hal ini, perseroan tidak memerlukan persetujuan dari pihak ketiga untuk melakukan pelunasan pinjaman kepada AMNT.
Kemudian, sisa dana IPO akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT melalui pengambilbagian saham baru yang akan diterbitkan oleh AMNT.
Dana tersebut akan digunakan oleh AMNT untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator yang berlokasi di Desa Sekongkang Atas, Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. (ADF)