sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Melesat 4 Persen, Saham GOTO Kembali ke ‘Khitah’

Market news editor Aldo Fernando - Riset
03/06/2022 10:47 WIB
Harga saham emiten jasa ride-hailing & e-commerce, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), kembali melanjutkan penguatan pagi ini, Jumat (3/6/2022).
Melesat 4 Persen, Saham GOTO Kembali ke ‘Khitah’. (Foto: MNC Media)
Melesat 4 Persen, Saham GOTO Kembali ke ‘Khitah’. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Harga saham emiten jasa ride-hailing & e-commerce, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), kembali melanjutkan penguatan pagi ini, Jumat (3/6/2022). Investor memborong saham GOTO di tengah katalis positif, salah satunya, masuknya saham ini ke dalam tiga indeks elite di bursa.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.30 WIB, harga saham GOTO terkerek naik 3,49% ke posisi Rp356/saham dengan nilai transaksi Rp737,72 miliar dan volume perdagangan 2,10 miliar. Pada awal perdagangan hari ini, saham GOTO sempat naik 5,81%.

Seiring dengan penguatan ini, asing masuk ke saham GOTO dengan nilai pembelian bersih Rp5,59 miliar di pasar reguler.

Saham GOTO memang sedang menemukan momentum pembalikan arah sejak paruh kedua Mei setelah sempat di harga Rp194/saham pada 13 Mei lalu. Sehubungan dengan tren itu, kemarin, harga saham GOTO melesat 13,16% ke Rp344/saham sekaligus kembali ke atas harga IPO (Rp338/saham).

Alhasil, dalam sepekan terakhir saham GOTO sudah melonjak 17,11%.

Dengan ini, kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp421,63 triliun. Artinya, saham GOTO kembali mengintai posisi emiten telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang berada di posisi tiga besar saham dengan kapitalisasi pasar terjumbo (Rp432,91 triliun).

 Sentimen positif di balik kembali diborongnya saham emiten yang melantai di bursa sejak 11 April 2022 ini adalah rilis laporan keuangan dan masuknya saham GOTO ke indeks utama BEI.

Didorong Rilis Kinerja Keuangan

Pertama, GOTO merilis laporan keuangan pada  30 Mei lalu di mana beberapa metrik top line dinilai memiliki pertumbuhan yang apik. (Kendati memang GOTO sendiri masih membukukan rugi Rp6,47 triliun per 31 Maret 2022 atau kuartal I tahun ini.)

Kinerja teranyar,  GOTO mencatatkan pertumbuhan tiga segmen pada kuartal I/2022. Ketiganya adalah bisnis jasa on-demand, e-commerce, dan financial technology (fintech).

Bisnis on-demand atau jasa pelayanan berdasarkan pesanan konsumen GOTO mencatatkan nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) sebesar Rp14,9 triliun. Realisasi itu tumbuh 44% year-on-year.

"GTV tahun 2021 mencapai Rp50,3 triliun, tumbuh 25% year-on-year, didukung oleh kinerja bisnis pesan antar makanan dan logistik yang kuat," kata manajemen GoTo dalam siaran resminya, Senin (30/5/2022).

Adapun relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menghasilkan pertumbuhan GTV layanan mobilitas sebesar 73% year-on-year pada kuartal pertama 2022. Kinerja tersebut membuat bisnis layanan mobilitas GoTo telah mencapai 70% dari tingkat pra pandemi.

Pendapatan bruto on-demand untuk Q1-2022 mencapai Rp3,1 triliun, atau tumbuh 58% year-on-year. Sementara pendapatan bruto tahun 2021 mencapai Rp10,3 triliun, meningkat 37% year-on-year (yoy).

Sebuah riset analis dari Mandiri Sekuritas, misalnya, menyebutkan, raihan GTV GOTO senilai Rp 139,99 triliun pada kuartal I-2022 setara dengan 22,5% dari target yang ditetapkan Mandiri Sekuritas. Sementara, pencapaian pendapatan kotor sebanyak Rp 5,23 triliun telah merefleksikan 22,3% dari perkiraan Mandiri Sekuritas.

Mandiri Sekuritas juga memberikan pandapat positif atas keberhasilan perseroan dalam mencetak gross take rate sebesar 3,7%. 

Berdasarkan pencapaian tersebut, Mandiri Sekuritas menyebutkan, GOTO berada pada jalur yang dipercepat untuk menunju profitabilitas yang berkelanjutan. Hal ini seiring dengan prioritas utama perseroan untuk mengejar pertumbuhan.

Masuk ke 3 Indeks Elite

Kedua, BEI resmi memasukan saham GOTO ke dalam tiga indeks sekaligus yakni Indeks LQ45IDX30 dan IDX80. Kebijakan ini akan efektif mulai 8 Juni 2022.

Berdasarkan pengumuman BEI, dikutip Kamis (2/6/2022), langkah ini merupakan bagian dari evaluasi fast entry indeks bursa terhadap kinerja perusahaan.

Masuknya GOTO ke indeks tersebut menjadi katalis positif bagi investor terhadap fundamental GOTO saat ini.

Sebagaimana diketahui, LQ45 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang punya likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Demikian pula dengan IDX30 dan IDX80, yang mengukur kinerja masing-masing 30 dan 80 saham pilihan yang tergolong sangat likuid dan punya kapitalisasi pasar jumbo. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement