Sementara, dalam 5 tahun belakangan, IHSG turun sebanyak 4 kali (kecuali 2020) selama Mei dengan rerata penurunan 1,02%. Penurunan tertinggi terjadi pada Mei 2019, seperti disinggung di atas, yakni hingga minus 3,81%.
Catatan saja, kendati data musiman di atas penting untuk dipelajari dan disimak, kinerja historis tidak serta merta mampu memproyeksikan kinerja masa depan.
Untuk itu, dalam berinvestasi, investor tetap harus memperhatikan sejumlah aspek, mulai dari kondisi ekonomi makro, industri, hingga kinerja masing-masing emiten. (ADF)