sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Melesat di Hari Terakhir, tapi IHSG Dihantui ‘Sell in May and Go Away’

Market news editor Aldo Fernando - Riset
31/05/2022 15:49 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah selama Mei ini tampaknya tak luput dari fenomena 'Sell in May and Go Away'.
Melesat di Hari Terakhir, tapi IHSG Dihantui ‘Sell in May and Go Away’. (Foto: MNC Media)
Melesat di Hari Terakhir, tapi IHSG Dihantui ‘Sell in May and Go Away’. (Foto: MNC Media)

Kendati masih loyo tahun ini, dalam sepekan ini, Wall Street mulai kembali menghijau. Selama minggu lalu, Dow Jones melesat 6,2% mengakhiri tren penurunan 8 minggu beruntun, S&P naik 6,5%, dan Nasdaq menguat 6,8%.

Kinerja IHSG vs Wall Street selama Mei 2022

Sumber: Google Finance (31 Mei 2022)

Kembali ke IHSG. Singkatnya , selama Mei, IHSG sudah turun sebanyak 1,11%.

Bisa dikatakan, dengan memantulnya kembali IHSG ke zona hijau sejak 17 Mei lalu sampai Selasa ini membuat efek ‘sell in May’ tidak sedalam, katakanlah, periode Mei 2019 ketika IHSG anjlok 3,81%.

IHSG Sering ‘Sell in May’ dalam 5 Tahun Terakhir

Apabila menilik data historis, dalam 20 tahun terakhir, IHSG sebenarnya lebih sering menguat selama Mei. Rinciannya, 11 kali naik dan 9 kali turun dengan rerata return 0,35%.

Namun, kecondongan IHSG memerah selama Mei mulai terlihat dalam sepuluh terakhir, terutama selama 5 tahun belakangan. (Lihat tabel di bawah ini).

Dalam 10 tahun terakhir, IHSG menguat 5 kali dan melemah 5 kali selama Mei dengan rerata return negatif 0,07%.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement