"Kita melihat adanya potensi besar pertumbuhan pasar kendaraan roda empat, yang tentu saja akan berpengaruh langsung terhadap peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi perseroan," ujar Irianto, dalam keterangan resminya, Rabu (26/7/2023).
Memiliki beban pokok sebesar Rp2,25 triliun, pada Semester I-2023, perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp485,52 miliar, alias dua kali lipat lebih dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp216,36 miliar.
Total aset DRMA pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp3,39 triliun, meningkat dari Rp2,68 triliun pada 31 Desember 2022.
Irianto menambahkan perseroan mendapat kepercayaan dari salah satu merek besar di industri mobil untuk mengembangkan komponen paket baterai yang penting untuk kendaraan listrik (EV). DRMA bakal memasang Electro Dipping Line untuk produksi casing kemasan baterai pada akhir 2023.
"Sebagai perusahaan manufaktur, DRM bertujuan untuk memproduksi komponen secara lokal, mengurangi ketergantungan pada impor dan berkontribusi pada kemajuan industri EV dalam negeri," tandas Irianto. (TSA)