sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Membedah 'Jeroan' Samudera Indonesia (SMDR), Saham Idola Investor

Market news editor Melati Kristina - Riset
11/07/2022 15:39 WIB
Pendapatan bersih yang melesat hingga 95,64 persen di tengah tarif angkutan laut yang tinggi mejadi katalis positif bagi kinerja saham SMDR tahun ini.
Membedah 'Jeroan' Samudera Indonesia (SMDR), Saham Idola Investor. (Foto: MNC Media)
Membedah 'Jeroan' Samudera Indonesia (SMDR), Saham Idola Investor. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Kemacetan yang terjadi di sejumlah pelabuhan Asia di tengah menumpuknya kontainer sebagai dampak Covid-19. Selain itu, ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina semakin menambah kerumitan sebab menghentikan pasokan komoditas ke Eropa dan sekitarnya.

Kondisi ini menyebabkan tingginya biaya pengiriman seiring dengan meningkatnya tarif angkutan laut (freight rate). Adapun Bloomberg mengungkapkan, indeks biaya pengiriman meningkat menjadi 1.800 pada akhir 2020, atau meningkat 800 poin dibanding awal tahun 2020.

Kondisi freight rate yang tinggi menjadi berkah bagi sejumlah perusahaan penyedia jasa pengapalan. Ditopang booming harga batu bara dan komoditas lainnya, pendapatan emiten perkapalan menjadi meningkat di tengah kemacetan di pelabuhan Asia.  

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR), perusahaan yang bergerak di bidang perkapalan dan logistik laut mengungkapkan bahwa tingginya freight rate jadi peluang untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

Menurut laporan keuangannya pada triwulan I-2022, pendapatan bersih emiten ini naik 95,64 persen menjadi Rp3,63 triliun. Adapun laba bersihnya juga ikut melesat hingga 339,78 persen dibanding triwulan I-2021.

Emiten kapal ini membukukan laba bersihnya yang mencapai Rp846,78 miliar pada triwulan pertama tahun ini. Padahal di triwulan pertama tahun lalu laba bersih emiten ini hanya sebesar Rp192,54 miliar.

Dilansir dari laporan keuangannya, pendapatan SMDR bersumber dari pendapatan uang tambang yang mencapai 85,53 persen terhadap total pendapatan bersih emiten ini.

Pendapatan uang tambang pada triwulan I-2022 sebesar Rp3,03 triliun. Bila dibandingkan triwulan I tahun lalu, sumber pendapatan ini melesat hingga 13,53 persen.

Selain itu, pendapatan emiten kapal ini turut disumbang dari segmen jasa keagenan, forwarding, dan pelabuhan (Rp333,35 miliar) serta jasa penanganan peralatan peti kemas dan muatan (Rp146,23 miliar).

Industri Pelayaran Diramal Tumbuh, Bagaimana Saham SMDR?

Kinerja saham SMDR sepanjang tahun ini melesat seiring dengan moncernya kinerja keuangan pada triwulan pertama 2022.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja saham SMDR secara year to date (YTD) tahun 2022 naik hingga 125,13 persen. Melesatnya saham emiten ini ditopang oleh kinerja keuangan yang baik dimana pendapatan bersih SMDR berhasil tumbuh hingga 95,64 persen di triwulan I-2022.

Ini sejalan dengan proyeksi Fitch Ratings yang mengungkapkan bahwa kinerja perusahaan pelayaran masih menguat sepanjang tahun 2022, yang turut jadi katalis positif bagi saham emiten perkapalan.

Tak hanya di tahun 2022, kinerja saham SMDR juga sudah melambung sepanjang tahun lalu. Adapun sebagaimana dilansir dari BEI, saham SMDR naik hingga 67,59 persen dalam sebulan di tahun 2021.

Selain itu, saham emiten kapal yang mengangkut batu bara ini naik terbang hingga 327 persen dalam kurun setahun terakhir.

Meski prospek emiten perkapalan tahun ini sudah cukup baik, industri ini masih diperkirakan akan tetap bertumbuh hingga tahun mendatang.

Reuters menyebutkan, banyaknya kapal yang ditambahkan ke armada global di tahun 2023 belum tentu membuat tarif pengiriman turun. Sehingga, tarif pengiriman dan freight rate yang tinggi masih akan menjadi sentimen positif bagi emiten perkapalan. (ADF)

Periset: Melati Kristina

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement