Sementara itu, di sektor consumer discretionary, saham PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) dinilai paling menarik. MIDI disebut menarik karena berpeluang mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 33 persen pada 2025, tertinggi di sektornya.
Saham CMRY direkomendasikan dengan peringkat Add dan target harga Rp5.100 per saham. Saham ini juga diperdagangkan dengan valuasi premium di P/E 23x FY25F, dibandingkan rata-rata sektor sebesar 16x.
Sementara MIDI dipatok target harga Rp430 per saham dengan rating Add. Analis menilai pertumbuhan bisnis MIDI di luar Jawa dan divestasi Lawson menjadi pendorong utama kinerja laba tahun ini.
Di sisi lain, CGS International menurunkan rekomendasi untuk PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) menjadi Reduce, dengan target harga Rp1.170.
Risiko terbesar bagi sektor sektor konsumer, menurut analis, adalah lanjutan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan pelemahan signifikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.