sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Menarik Dilirik, Berikut 5 Deretan Saham AI di Dunia

Market news editor Shifa Nurhaliza Putri
06/03/2023 18:13 WIB
Deretan saham AI termahal di dunia memang menarik untuk diulas. Perusahaan banyak berinvestasi dalam AI karena beberapa alasan.
Menarik Dilirik, Berikut 5 Deretan Saham AI di Dunia. (Foto: Saham AI)
Menarik Dilirik, Berikut 5 Deretan Saham AI di Dunia. (Foto: Saham AI)

IDXChannel – Deretan saham AI termahal di dunia memang menarik untuk diulas. Perusahaan banyak berinvestasi dalam AI karena beberapa alasan. Kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja, membuat proses lebih efisien, mempercepat inovasi, dan membuat produk lebih bermanfaat bagi pelanggan.

Perusahaan yang dapat mencapai keunggulan ini memiliki posisi terbaik untuk tetap berada di depan para pesaingnya, sehingga menghasilkan keuntungan bagi investor. Oleh karena itu, setiap perusahaan kemungkinan besar akan menggunakan kecerdasan buatan dalam beberapa bentuk di masa mendatang.  

Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari rekomendasi pencarian online, asisten suara atau voice assistant, perangkat pengenalan wajah hingga chatbot. Penerapan kecerdasan buatan (AI) tidak lepas dari berbagai investasi yang dilakukan perusahaan global untuk dapat mengembangkannya. 

Mengutip berbagai sumber, investor ritel berbondong-bondong ke perusahaan kecil yang mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) karena perusahaan seperti induk Google Alphabet Inc dan Microsoft Corp juga berlomba untuk menjadikan AI sebagai mesin pertumbuhan besar berikutnya. 

Saham AI besar lainnya juga naik Jumat lalu, dengan BigBear.ai, SoundHound AI dan Perusahaan Thailand Guardforce AI naik antara 5% dan 20% . Tahun ini, saham-saham yang termasuk C3.ai, naik antara 33,9% hingga 321,6%. 

Deretan Saham AI di Dunia

Mengutip IDX Channel, berikut adalah deretan saham AI di Dunia yang bisa Anda cermati:

1. Saham Alphabet (Google) / NASDAQ: GOOGL
Ada banyak pembicaraan tentang saham AI terbaik di luar perusahaan induk Google. AI memengaruhi hampir semua yang dilakukan Alphabet. Ini memberikan rekomendasi dan hasil di Google Penelusuran, YouTube, dan aplikasi lain seperti Google Terjemahan.

Dalam lima tahun terakhir, perusahaan telah menginvestasikan total lebih dari USD100 miliar dalam penelitian dan pengembangan. Bert adalah contoh bagaimana perusahaan terus memanfaatkan kekuatan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. 

Mengutip IDX Channel, Saham Alphabet (Google) dalam sebulan terakhir naik 3,64%. Data terbaru per 10 Februari 2023 menunjukkan bahwa Google memiliki volume transaksi sebesar USD55 juta. Sayangnya, saham Google selama 6 bulan terakhir sejak September 2022 sempat anjlok 22,50%, meski grafik terlihat fluktuatif. 

2. Saham Apple / NASDAQ: AAPL
Produk kecerdasan buatan Apple yang sangat terkenal adalah Siri. Dengan Siri, pengguna perangkat Apple bisa mendapatkan berbagai informasi dan jawaban tentang apa yang mereka lakukan. Siri dibuat sangat interaktif dan mampu menampilkan tautan ke halaman web. Keberadaan Siri tentu sangat bermanfaat bagi pengguna Apple. 

Perusahaan tersebut dikenal tidak menginvestasikan apa pun di perusahaan kecerdasan buatan yang saat ini sedang dibahas. Selama sebulan terakhir, volatilitas saham Apple terlihat meningkat sebesar 13,17% dalam volume USD57 juta pada 10 Februari 2023.

Namun, pergerakan pasar saham merah atau turun selama 6 bulan terakhir sebesar 11,17%. Titik terendah adalah 3 dan 5 Januari 2023, Meski begitu volatilitas saham Apple dari Januari hingga 13 Februari 2023 cenderung meningkat. 

3. Saham Meta / NASDAQ: META
Mark Zuckerberg resmi mengganti nama Facebook menjadi Meta pada Oktober 2021. Ia mengakui penggantian nama ini sebagai upaya mewujudkan visi Meta yang bisa memenuhi kebutuhan teknologi dan sosial masa depan.

Pada Juli 2022, Meta menciptakan kecerdasan buatan yang mampu menerjemahkan 200 bahasa secara real time. Bahasa yang bisa diterjemahkan biasanya berasal dari negara-negara di Asia dan Afrika. Volatilitas saham Meta selama sebulan terakhir meningkat sebesar 32,56%.  

Pada 10 Februari 2023, volumenya tercatat sebesar USD33 juta. Namun jika melihat 6 bulan terakhir, saham Meta mengalami penurunan tipis sebesar 0,81%. Menurut data, titik terendah penurunan saham terjadi pada 3 November 2022. 

4. Saham Baidu / NASDAQ: BIDU
Bagi sebagian orang, nama Baidu mungkin masih kalah populer dibanding Google dan Meta. Padahal, Baidu merupakan salah satu perusahaan web service raksasa China yang didirikan oleh Robin Li pada 18 Januari 2000.

Baidu memiliki produk AI bernama Baidu Brain yang dinilai sangat inovatif. Layanan tersebut bahkan diakses oleh lebih dari satu miliar perangkat setiap bulannya. Menurut Reuters, Baidu akan meluncurkan bot mirip ChatGPT pada Maret 2023, yang disebut Ernie Bot. Volatilitas saham Baidu selama sebulan terakhir terlihat meningkat 7,37%.  

Pada 10 Februari 2023, volumenya perdaganga saham Baidu mencapai USD18 juta dan meningkat sebesar USD4 juta 3 hari kemudian. Baidu juga mencatatkan rekor positif dalam 6 bulan terakhir. Berbeda dengan perusahaan Barat atau Eropa lainnya, volatilitas saham Baidu terpantau meningkat sebesar 6,96%, dengan kenaikan tertinggi pada 7 Februari 2023. 

5. Saham Microsoft / NASDAQ: MSFT
Raksasa teknologi lainnya, Microsoft, juga menawarkan beragam produk AI. Microsoft didirikan oleh Bill Gates dan Paul G. Allen pada tahun 1975. Hingga saat ini, Microsoft masih eksis dan terkenal di seluruh dunia.

Microsoft menawarkan produk kecerdasan buatan bernama Azure, yang mencakup 200 produk dan layanan cloud dan dapat diakses dari mana saja kapan saja. Tidak perlu meragukan keamanan atau perlindungan Azure. Karena Microsoft sangat mengutamakan keamanan di Azure.  

Microsoft telah mengumumkan bahwa mereka telah menginvestasikan beberapa miliar dolar di OpenAI. Meski begitu, belum jelas berapa nominal yang sudah diinvestasikan.

Pengumuman ini dilakukan pada minggu pertama Februari 2023. Diketahui bahwa Microsoft mendukung OpenAI dengan berinvestasi sebesar USD1 miliar pada Juli 2019. Selain itu, OpenAI mendukung dan terkait erat dengan layanan Microsoft Azure.  

Selama sebulan terakhir, saham Microsoft Corporation telah naik 12,89%. Data per 10 Februari 2023 menunjukkan volume yang dimiliki perusahaan ini sebesar USD26 juta. Seperti Google, saham Microsoft telah jatuh selama enam bulan terakhir. Penurunan yang terjadi tercatat hingga 7,55%. Menurut grafik yang disajikan di laman Google Finance, titik penurunan terendah terjadi pada 3 November 2022 dan 5 Januari 2023. (SNP)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement