2. Investor
Cut loss dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa kinerja perusahaan semakin memburuk dan tidak ada lagi kemungkinan untuk bangkit. Artinya, investor harus menunggu hingga terjadinya perubahan yang fundamental.
Investor bisa mempertimbangkan hal lain misalnya kabar buruk mengenai perusahaan dan kemungkinan penurunan IHSG. Jika demikian, investor bisa segera menjual saham.
Contoh Cut Loss
Anda membeli saham perusahaan X dengan harga 500. Setelah beberapa saat saham tersebut turun ke level 450. Anda memutuskan untuk cek fundamental perusahaan tersebut dan pelajari laporan keuangan terakhir.
Lalu Anda menemukan bahwa net profit perusahaan masih bertumbuh dan ROE-nya masih tergolong baik. PER dan PBV juga masih tergolong murah.
Itulah perbedaan cut loss dan stop loss. Apakah sudah memahaminya? Bagaimanapun tidak ada orang yang ingin rugi dalam bermain trading saham, namun bila harus rugi, tidak merugi buruk. (MYY)