1. Tidak Diterbitkan oleh Perusahaan Terkenal
Investor seringkali lebih tertarik untuk membeli saham perusahaan terkenal, seperti BUMN atau yang produknya dikenal luas oleh masyarakat. Perusahaan yang tidak sepopuler mungkin memiliki minat investor yang lebih sedikit.
2. Kondisi Ekonomi Makro
Kondisi ekonomi makro dan kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi harga saham melalui perubahan sentimen pasar. Kondisi positif ekonomi global dan kebijakan yang mendukung, misalnya, dapat meningkatkan harga saham perusahaan tertentu.
3. Permintaan Barang dan Jasa
Penurunan permintaan terhadap produk atau layanan suatu perusahaan dapat mengakibatkan penurunan harga saham. Hal ini disebabkan investor menganggap potensi bisnis perusahaan tersebut menurun.
4. Kondisi Internal Perusahaan
Meskipun tata kelola perusahaan bisa baik, faktor lain seperti sentimen negatif terhadap pejabat perusahaan atau kurangnya ketenaran dapat mempengaruhi harga saham perusahaan menjadi lebih rendah dari seharusnya.
Mengenal Saham Undervalued: Ciri-Ciri dan Cara Mengoleksinya. (FOTO : MNC MEDIA)