Peningkatan paling mencolok tampak pada margin laba bersih terhadap pendapatan yang melejit dari 2,49 persen menjadi 31,97 persen. Hal ini turut mendorong laba atas aset (ROA) ke level 3,04 persen dan laba atas ekuitas (ROE) mencapai 4,37 persen, dibandingkan hanya 0,28 persen pada tahun 2023.
Dari sisi neraca, total aset perusahaan bertumbuh 17,42 persen menjadi USD1,07 miliar, sementara liabilitas meningkat 40,5 persen menjadi USD328 juta di 2024. Total ekuitas perusahaan juga naik 9,52 persen menjadi USD747 juta.
Keunggulan Kompetitif
CDIA melalui anak-anak usahanya, menawarkan solusi infrastruktur terintegrasi di bidang listrik, air, logistik, dan penyimpanan energi. Mengutip prospektus IPO, dengan model bisnis berbasis kontrak jangka panjang bersama klien bereputasi tinggi, CDIA memiliki arus kas yang stabil dan margin yang terjaga.
Perusahaan juga berada di posisi strategis untuk menangkap peluang pertumbuhan jangka panjang di Asia Tenggara, didukung oleh tren peningkatan permintaan listrik industri, air bersih, serta kebutuhan penyimpanan energi dan bahan kimia.
CDIA menjalin kemitraan dengan nama-nama besar seperti Grup TPIA, Grup Salim, Krakatau Steel (KRAS), dan Posco, memperkuat posisinya di industri. Dukungan penuh dari sponsor utama seperti TPIA dan EGCO Group turut menjadi fondasi kuat untuk ekspansi bisnis ke depan.