Lanjutnya, kondisi tersebut tidak didorong oleh sentimen-sentimen yang ada. Akan tetapi, adanya ketidakpastian pasar yang telah memengaruhi pergerakan IHSG.
“Sebenarnya lebih ketidakpastian pasar, tidak ada sentimen di pasar. Di mana, ada yang profit taking ada yang spekulatif, jadi itu yang membuat indeks kita bergerak sangat fluktuatif dalam beberapa hari terakhir,” ujar Rio.
Tambah Rio, saat ini para pelaku pasar sebaiknya menghindari saham-saham big cap. Sementara dia menilai, bahwa saham-saham BUMN memiliki peluang di market. Misalnya saham konstruksi dan logam.
“Kalau memang indeks itu turun di bawah 6.060 bahkan di bawah 6.000 dalam beberapa hari ke depan, maka strateginya lebih untuk menghindari saham-saham big cap. Namun, saya melihat di market itu ada peluang di saham-saham BUMN. Jadi seperti di konstruksi dan logam-logaman, itu sebenarnya ada peluang,” tandasnya.
Rio kemudian juga merekomendasikan beberapa saham pilihan yang bisa menjadi pertimbangan para investor. Saham-saham tersebut yaitu, AALI, ISAT, JPFA, dan TKIM. (TYO)