Michael juga menyoroti pergerakan teknikal dari TPIA yang saat ini tengah mendekati area penting. “TPIA saat ini berada di area mendekati titik tertingginya (all-time high),” katanya.
Menurutnya, posisi ini berpotensi memicu fluktuasi harga yang cukup tajam. “Biasanya saham yang mendekati titik tertinggi akan mengalami volatilitas yang cukup besar,” ujar Michael.
Melihat pola pergerakan harga yang cenderung mendatar disertai dengan volume transaksi yang signifikan, ia melihat peluang teknikal yang menjanjikan. “Dan melihat volume serta pola sideways yang ada saat ini, ada peluang untuk TPIA melewati angka 11 ribu,” kata Michael.
Informasi saja, dalam prospektus IPO yang dirilis Kamis (19/6/2025) lalu, CDIA, menawarkan sebanyak-banyaknya 12,48 miliar saham, setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Anak usaha TPIA yang berada di bawah naungan grup bisnis Prajogo Pangestu ini mematok harga penawaran di kisaran Rp170 hingga Rp190 per saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham. Artinya, CDIA membidik dana maksimal sebesar Rp2,37 triliun.