Ibrahim juga menyoroti kesepakatan baru antara AS dan China yang sepakat menurunkan tarif impor. AS yang awalnya menerapkan biaya impor kepada China sebesar 145 persen, menurunkannya menjadi 30 persen. Sementara itu, China yang sebelumnya menerapkan biaya impor 125 persen terhadap produk AS kini menurunkannya menjadi 10 persen.
Namun demikian, Ibrahim memproyeksikan harga emas akan kembali menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Proyeksinya, harga emas akan tembus di level USD3.400 per ons. Hal ini salah satunya disebabkan oleh sentimen pembelian emas skala besar secara jangka panjang dengan memanfaatkan penurunan yang terjadi saat ini.
"Ada kemungkinan besar emas dunia itu akan terbang kembali ke level USD3.400 per troy ons. Nah ini tinggal menunggu momen saja," kata dia.
(NIA DEVIYANA)