Penjualan emiten produsen Indomie ini terdiri atas pihak ketiga dan pihak berelasi. Penjualan pihak ketiga tercatat Rp10,83 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp5,40 triliun. Kemudian, pihak berelasi tercatat Rp17,36 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp17,64 triliun.
Tidak ada transaksi penjualan kepada satu pelanggan yang penjualan kumulatifnya melebihi 10 persen dari penjualan neto konsolidasian interim, kecuali penjualan kepada PT Indomarco Adi Prima (IAP) sebesar 54,85 persen dan 64,56 persen dari penjualan neto konsolidasian interim masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2021 dan 2020.
ICBP tak lupa mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di kuartal II-2021 menjadi Rp17,76 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,71 triliun, beban keuangan juga naik menjadi Rp1,48 triliun dari sebelumnya Rp85,37 miliar, serta beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp3,14 triliun dari sebelumnya Rp2,72 triliun.
Selain itu, kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp3,68 triliun. Untuk kas neto yang digunakan aktivitas investasi tercatat Rp1,85 triliun, dan kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp815,98 miliar.
Indofood CBP mencatatkan liabilitas sebesar Rp54,32 triliun dan ekuitas Rp53,60 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp107,92 triliun dibanding tahun 2020 sebesar Rp103,58 triliun. (NDA)