Itu menandai langkah signifikan untuk mengurangi proporsi pendapatan yang berasal dari produksi batu bara termal, yang sekarang mencapai 82 persen. Menurutnya, kemajuan tersebut merupakan kelanjutan dari hasil perseroan sepanjang 2022 ketika pendapatan batu bara metalurgi baru mencapai 13 persen.
Adapun DOID melanjutkan program pembelian kembali sahamnya (buyback) dan mengakuisisi 1.285 juta saham yang dibeli hingga 4 Agustus 2023, mewakili 14,9 persen dari saham perseroan yang beredar.
Selain itu, di September 2023, anak usaha perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) menerima pembiayaan sindikasi Syariah pertama dalam sejarah perusahaan.
Total nilai fasilitas pembiayaan tersebut sebesar USD60 juta atau Rp931,56 miliar, dengan PT Bank Muamalat Indonesia sebagai Mandated Lead Arranger (MLA), agen fasilitas, dan agen jaminan dengan nilai pembiayaan sebesar USD50 juta atau Rp776,3 miliar.