Selain itu, peningkatan pendapatan juga diperoleh berkat inisiatif Perseroan untuk menyediakan solusi TIK yang inovatif dan relevan dengan perkembangan transformasi teknologi saat ini antara lain seperti IT Security di tengah serangan cyber yang mendunia, Cloud Hyperscale dimana Perseroan bermitra dengan world-class provider seperti Azure, AWS, Google Cloud dan permintaan akan terus bertumbuh seiring dengan pembangunan data center di Indonesia, serta tren subscription-based kedepannya yang akan meningkatkan permintaan ke software subscription atau SaaS (Software as a Service).
Semua bisnis yang berbasis subscription akan meningkatkan recurring revenue yang membuat pendapatan MTDL menjadi lebih aman, di mana saat ini porsinya sebesar 36,7% ke total pendapatan Solusi & Konsultasi per 2022.
“Kami optimis, seiring dengan suplai TIK yang kembali pulih, serta kebutuhan transformasi digital yang akan terus meningkat akan mendorong kinerja MTDL untuk terus bertumbuh karena Perusahaan memiliki 2 unit bisnis yang saling melengkapi dengan diversified portfolio & market,” tutup Susanto.
(SLF)