Secara keseluruhan, bisnis distribusi berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp13,5 triliun.
Adapun pendapatan pada unit bisnis solusi & konsultasi mengalami penurunan, namun mendekati jadwal pembentukan kabinet pemerintahan baru, terlihat order booking mulai menunjukkan peningkatan dan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun.
Lebih lanjut, perseroan melihat peluang perkembangan yang cepat dan berkelanjutan dari tren penggunaan teknologi solusi TIK yang utama berasal dari Cloud, Business Application, Digital Business Platform, dan Cybersecurity. Sementara sektor industri yang menjadi pilar utama penghasilan perseroan, di antaranya layanan keuangan, telekomunikasi, minyak dan gas bumi, dan manufaktur.
Selain itu, MTDL juga telah menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp120 miliar untuk memperbesar kapasitas pusat logistik milik perseroan di Cibitung, yang tingkat penggunaannya sudah mencapai lebih dari 90 persen.
“Kenaikan kapasitas gudang diharapkan dapat meningkatkan penjualan produk serta memperluas produk portofolio perseroan,” ujar Susanto.
(Dhera Arizona)