Berbagai faktor tersebut mendorong Verdhana Sekuritas Indonesia merekomendasikan beli saham MTEL dengan target harga Rp 1.200. Target harga tersebut mengasumsikan EV/EBITDA sekitar 18,1 kali.
Berdasarkan data, rasio kolokasi menara perseroan di luar Pulau Jawa mencapai 1,39 kali dibandingkan di Jawa sekitar 1,64 kali. Hal ini menggambarkan masih besarnya potensi pertumbuhan penyewaan menara perseroan, khususnya di luar Pulau Jawa.
Saat ini, Mitratel diperkirakan menguasai pangsa pasar sebesar 24% di Tanah Air. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun 2018 yang sekitar 17%.
Belakangan ini, Mitratel meraih dana Rp 18 triliun dari hasil IPO saham. Perseroan melepas sebanyak 22,9 miliar saham atau setara 27%.
Tak hanya itu, Mitratel diproyeksikan sebagai perusahaan dengan net debt to EBITDA terendah sebesar 0,09 kali pada 2022. Dengan posisi utang yang rendah, perseroan memiliki kemampuan untuk mendapatkan pinjaman guna merealisasikan akuisisi menara dalam jangka panjang.