sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Minyak Kembali Bertenaga usai Anjlok, akankah Harga Terkerek di 2024?

Market news editor Maulina Ulfa - Riset
08/12/2023 12:52 WIB
Harga minyak kembali bertenaga pada perdagangan Jumat (8/11/2023).
Minyak Kembali Bertenaga usai Anjlok, akankah Harga Terkerek di 2024? (Foto: Freepik)
Minyak Kembali Bertenaga usai Anjlok, akankah Harga Terkerek di 2024? (Foto: Freepik)

Namun, OPEC+ kali ini menghadapi banyak variabel lain dalam pengendalian harga. Kekhawatiran terhadap perekonomian China, melonjaknya produksi minyak mentah AS, dan meningkatnya persediaan komersial serta ekspor minyak mentah AS cukup membebani harga minyak.

OPEC+ kini menghadapi dilema yang sama antara bagaimana melawan lonjakan produksi AS dan mencegahnya mengganggu upaya aliansi tersebut untuk menopang harga.

Ini karena pasokan minyak non-OPEC+ juga tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yang dipimpin oleh rekor produksi minyak mentah AS. Produksi ini terus melonjak meskipun jumlah rig tidak berubah atau berkurang dibandingkan tahun lalu.

“Produksi minyak AS yang mencapai rekor tertinggi adalah "masalah besar" bagi OPEC+,” kata Paul Sankey dari Sankey Research kepada CNBC International setelah pertemuan OPEC+ minggu lalu.

Produksi minyak mentah AS mencapai rekor bulanan baru sebesar 13,236 juta barel per hari pada September, menurut data terbaru dari EIA yang dirilis minggu lalu.

Untuk itu, OPEC+ harus mempertimbangkan banyak variabel dalam kebijakan pengelolaan pasarnya tahun depan, termasuk ancaman baru terhadap pangsa pasarnya akibat melonjaknya produksi AS dan non-OPEC+.

Guna mencari strategi alternatif, presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MbS) bahkan melakukan pertemuan di Riyadh pada Rabu (6/12) untuk membahas kondisi harga minyak dunia terkini.

Dilansir dari Reuters, Rusia dan Arab Saudi merupakan pemimpin de fakto kelompok produsen minyak OPEC+.

Pertemuan dilakukan setelah pemangkasan pasokan oleh OPEC+ gagal mencegah penurunan harga minyak dunia. Sebelum ke Arab Saudi, Putin terlebih dahulu melawat ke Uni Emirat Arab (UEA) yang juga pemain penting di OPEC+.

"Kerja sama akan terus berlanjut di dalam OPEC+," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seusai pertemuan antara kedua pemimpin negara.

"Kedua belah pihak memikul tanggung jawab besar untuk menjaga pasar energi internasional pada tingkat yang tepat, dalam kondisi yang stabil dan dapat diprediksi," tambahnya. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement