"Brent crude kembali diperdagangkan di atas USD80 sebagai respons terhadap kekhawatiran yang diperbarui tentang stabilitas di Timur Tengah, setelah Hamas mengatakan Israel telah membunuh pemimpin politiknya, yang sedang dalam kunjungan ke Iran,” kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.
Ole menambahkan, bersama dengan kekacauan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, pasar sekali lagi dipaksa untuk fokus pada risiko dari konflik ini meluas ke bagian lain Timur Tengah.
Analis Citi Research juga menjelaskan, harga minyak naik di sesi awal perdagangan Asia, didorong oleh kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di Timur Tengah yang bisa mengakibatkan gangguan pasokan.
"Kami khawatir kawasan ini berada di ambang perang besar-besaran," kata perwakilan Jepang untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Shino Mitsuko, pada Rabu saat Dewan Keamanan (DK) PBB menyerukan peningkatan upaya diplomatik, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (1/8).
Penurunan persediaan minyak AS juga memberikan dukungan pada harga. Dalam survei mingguannya, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan stok minyak mentah AS turun 3,4 juta barel pekan lalu, sementara stok bensin turun 3,7 juta barel dan distilat turun 1,5 juta barel. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.