sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Minyak Naik Tinggi, Intip Gerak Saham ENRG hingga MEDC

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
01/08/2024 10:37 WIB
Saham emiten minyak & gas (migas) menguat pada lanjutan sesi I, Kamis (1/8/2024), tersengat kenaikan harga minyak mentah di tengah konflik Timur Tengah.
Minyak Naik Tinggi, Intip Gerak Saham ENRG hingga MEDC. (Foto: Freepik)
Minyak Naik Tinggi, Intip Gerak Saham ENRG hingga MEDC. (Foto: Freepik)

IDXChannel – Saham emiten minyak & gas (migas) menguat pada lanjutan sesi I, Kamis (1/8/2024), tersengat kenaikan harga minyak mentah di tengah konflik Timur Tengah yang terus memanas.

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 10.23 WIB, saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menguat 3,74 persen ke Rp222 per saham, dengan nilai transaksi Rp2 miliar dan volume perdagangan 12 juta saham.

Secara teknikal, saham ENRG sedang berada dalam periode konsolidasi jangka pendek usai dalam tren naik sejak akhir Juni lalu. Area resistance terdekat berada di 228-232 dan support 212-200.

Saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) juga naik 1,89 persen. Demikian pula, saham PT Radiant Utama Interinsco Tbk (RUIS) yang terapresiasi 0,57 persen dan PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOW)—yang memiliki transaksi minim—menghijau 7,69 persen.

Sementara, saham RAJA, ELSA, dan AKRA masih stagnan.

Harga minyak mentah dunia naik signifikan pada Rabu (31/7) seiring risiko geopolitik meningkat setelah pembunuhan seorang pemimpin utama kelompok militan Hamas dan adanya sebuah laporan yang menunjukkan penurunan persediaan minyak Amerika Serikat (AS).

Menurut data pasar, pada Rabu, kontrak berjangka (futures) jenis Brent 3,74 persen, sedangkan minyak jenis WTI naik tajam 4,52 persen.

Sementara, pada Kamis (1/8), per pukul 09.00 WIB, minyak Brent melemah 0,27 persen ke level USD81,29 per barel dan minyak WTI terkoreksi 0,32 persen ke USD78,45 per barel.

Melansir dari MT Newswires, Kenaikan ini terjadi setelah pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala sayap politik Hamas, dalam serangan udara di Teheran.

Sementara Iran dan Hamas sama-sama menyalahkan Israel, yang sedang berperang dengan kelompok militan yang didukung Iran. Israel sejauh ini belum memberikan komentar.

Namun, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas serangan tersebut, sebuah langkah yang dapat menyebabkan perang yang lebih luas di Timur Tengah dan mempengaruhi pasokan minyak di Teluk Persia.

"Brent crude kembali diperdagangkan di atas USD80 sebagai respons terhadap kekhawatiran yang diperbarui tentang stabilitas di Timur Tengah, setelah Hamas mengatakan Israel telah membunuh pemimpin politiknya, yang sedang dalam kunjungan ke Iran,” kata kepala strategi komoditas di Saxo Bank Ole Hansen.

Ole menambahkan, bersama dengan kekacauan antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, pasar sekali lagi dipaksa untuk fokus pada risiko dari konflik ini meluas ke bagian lain Timur Tengah.

Analis Citi Research juga menjelaskan, harga minyak naik di sesi awal perdagangan Asia, didorong oleh kekhawatiran akan potensi meluasnya konflik di Timur Tengah yang bisa mengakibatkan gangguan pasokan.

"Kami khawatir kawasan ini berada di ambang perang besar-besaran," kata perwakilan Jepang untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Shino Mitsuko, pada Rabu saat Dewan Keamanan (DK) PBB menyerukan peningkatan upaya diplomatik, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (1/8).

Penurunan persediaan minyak AS juga memberikan dukungan pada harga. Dalam survei mingguannya, Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan stok minyak mentah AS turun 3,4 juta barel pekan lalu, sementara stok bensin turun 3,7 juta barel dan distilat turun 1,5 juta barel. (Aldo Fernando)

Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement