“Kunci utama bagi kami adalah bagaimana bisa meningkatkan profitabilitas dari layanan-layanan yang kami berikan,” ujar Adit; panggilan akrab Aditya.
Di samping itu, Adit mengungkapkan, perseroan juga mengembangkan digitalisasi rumah sakit dengan mengurangi human errors, analisis data perawatan kesehatan yang efisien, menyediakan akses ke perawatan kesehatan secara real time, memberikan akses rumah sakit tanpa batas dan menjangkau pasien, serta meningkatkan hubungan baik dan memberikan perawatan terbaik kepada pasien.
Per Juni 2024, MIKA mengantongi pendapatan sebesar Rp2,45 triliun di enam bulan pertama tahun 2024. Capaian itu tumbuh 19,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,04 triliun.
Kontributor terbesar perseroan berasal dari pendapatan segmen obat dan perlengkapan medis sebesar 45 persen, segmen layanan penunjang medis menyumbang sebesar 21 persen, segmen rawat inap dan operasi berkontribusi sebesar 16 persen, serta segmen lainnya yang didominasi oleh biaya dokter atau doctor fee sebesar 18 persen.
(Dhera Arizona)