Dirinya meyakini rasio keuangan anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) itu masih cukup kuat untuk melakukan pelunasan kewajiban. "Masih sangat bagus di mana posisi hutang kita masih jauh lebih rendah dibandingkan industri," tandasnya.
Hingga Semester I-2023, MTEL membukukan laba bersih senilai Rp1,02 triliun pada Semester I-2023, alias meningkat 15% secara year on year (YoY) dari semester I-2022. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 11% secara YoY menjadi Rp4,13 triliun.
Sebelumnya, PT Pemeringkat Efek Indonesia atau PEFINDO memberikan peringkat idAAA terhadap MTEL. Pemberian rating ini juga berlangsung atas rencana penerbitan medium term note (MTN) senilai Rp1 triliun.
"Outlook untuk peringkat perusahaan adalah stabil," kata Pefindo dalam keterangannya, Selasa (8/8).
Pefindo menilai peringkat tersebut didasarkan pada posisi pasar Mitratel yang masih superior dalam industri menara telekomunikasi. Namun peringkat tersebut dibatasi oleh rasio tenancy rendah.
Rating dapat diturunkan apabila posisi pasar MTEL melemah secara signifikan, atau investasi yang dilakukan berdampak negatif terhadap profil bisnis atau keuangan perseroan.
(FRI)