"Namun peringkat tersebut dibatasi oleh rasio tenancy rendah," paparnya.
Menurut Pefindo, rating ini dapat diturunkan apabila posisi pasar MTEL melemah secara signifikan, atau investasi yang dilakukan berdampak negatif terhadap profil bisnis atau keuangan perseroan.
Peringkat juga dapat diturunkan jika MTEL mencatatkan atau EBITDA yang lebih rendah dari yang ditargetkan.
"Atau apabila posisi utang perusahaan meningkat jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh peningkatan pendapatan yang lebih besar," menurut Pefindo.
Semester I-2023, MTEL membukukan laba bersih senilai Rp1,02 triliun atau meningkat 15% secara year on year (YoY) dari semester I-2022. Kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan sebesar 11% secara year on year (yoy) menjadi Rp4,13 triliun.
(FAY)