sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

MNC Energy (IATA) Fokus Investasi di Tambang Baru, Targetkan Produksi Tahun Ini

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
24/06/2025 15:46 WIB
MNC Energy (IATA) bakal fokus berinvestasi pada proyek tambang baru. Perseroan menargetkan tambang tersebut bisa berproduksi pada tahun ini.
MNC Energy (IATA) Fokus Investasi di Tambang Baru, Targetkan Produksi Tahun Ini. (Foto: Azis Indra/Inews Media Group)
MNC Energy (IATA) Fokus Investasi di Tambang Baru, Targetkan Produksi Tahun Ini. (Foto: Azis Indra/Inews Media Group)

IDXChannel - PT MNC Energy Investment Tbk (IATA) bakal fokus berinvestasi pada proyek tambang baru. Perseroan menargetkan tambang tersebut bisa berproduksi pada tahun ini.

“Tahun ini perusahaan sedang membutuhkan investasi yang cukup besar untuk membuka satu tambang, yaitu tambang Arthaco Prima Energi (APE),” kata Presiden Direktur IATA, Suryo Eko Hadianto, saat ditemui usai RUPST di iNews Tower Jakarta pada Selasa (24/6/2025).

Dalam proyek tersebut, perseroan akan membangun jalan sepanjang 10-12 kilometer. Selain itu, perseroan akan membangun pelabuhan di tahun ini, yang nantinya memiliki kapasitas bongkar muat 15 juta ton per tahun.

“Dana (laba tahun lalu) ini akan kita fokuskan untuk memperkuat pendanaan di pengembangan tambang tersebut, dan tahun ini kami yakinkan bahwa APE sudah bisa produksi,” ujar Suryo.

Suryo menegaskan tambang APE merupakan salah satu motor pertumbuhan perseroan di tahun ini. Beroperasinya APE disebut akan menopang target produksi perseroan yang sebesar 4,2 juta ton per tahun.

“Saya punya keyakinan dan sangat yakin kita bisa capai, malah prediksi saya bisa lebih,” tutur Suryo. 

Di samping itu, IATA berencana untuk masuk dalam segmen bisnis energi baru dan terbarukan (EBT). Rencana tersebut bertujuan untuk mendorong bisnis berkelanjutan perseroan.

Suryo menjelaskan perseroan mempunyai potensi untuk menggarap bisnis pada segmen tersebut. Salah satunya, lahan bekas tambang di Kalimantan Timur seluas 800 hektare, di mana satu hektare bisa digarap menjadi PLTS dengan kapasitas 1 megawatt (MW). 

Adapun, IATA memutuskan tidak membagikan dividen pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Selasa (24/6/2025). Suryo menyampaikan alasan keputusan tersebut yakni karena kebutuhan investasi perseroan yang sedang tinggi.

(Febrina Ratna Iskana)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement