IDXChannel - Emiten perdagangan printer dan alat kesehatan (alkes), PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mencatatkan laba senilai Rp2,83 miliar pada semester I-2024.
Realisasi ini berbalik dari posisi rugi Rp671 juta yang dicapai pada paruh pertama tahun lalu. Alhasil earnings per share (EPS) MDRN menjadi Rp0,37 per saham, dari semula negatif. Demikian berdasarkan laporan keuangan yang diunggah Kamis (22/8).
Padahal penjualan usaha MDRN turun 19,5 persen yoy menjadi Rp20,2 miliar, yang mayoritas berasal dari penjualan printer mencapai Rp19,4 miliar, sementara alkes hanya Rp869 juta.
Laba kotor juga lebih rendah dari tahun lalu, tersisa Rp15,08 miliar. Ternyata kuncinya ada di penurunan ongkos penjualan hingga beban administrasi.
Di sisi lain, MDRN mampu menghasilkan pendapatan lain senilai Rp4,3 miliar, sehingga secara operasional menghasilkan laba sebelum pajak mencapai Rp2,83 miliar.
Balance sheet masih terjadi defisiensi modal sebanyak Rp302,11 miliar. Ini terjadi saat nilai utang lebih tinggi dari aset MDRN.
Posisi kas hanya tersisa Rp811,04 juta, berkurang hampir Rp150 juta dari awal tahun, yang salah satunya digunakan untuk pembayaran pinjaman.
Saham MDRN stagnan di harga Rp6 pada penutupan perdagangan Kamis ini, berdasarkan data RTI Business.
Bursa Efek Indonesia memberikan notasi khusus E dan X bagi saham MDRN. Notasi E adalah laporan keuangan terakhir menunjukkan ekuitas negatif, sementara notasi X perusahaan yang tercatat memenuhi kriteria efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus.
(Fiki Ariyanti)