Serta untuk tetap bisa melayani pelanggan di wilayah rural yang tidak tercover jaringan kabel fiber optik, maka guna menjaga serta meningkatkan kinerja perseroan, perseroan memandang perlu untuk melakukan perubahan kegiatan usaha dalam hal ini berupa penambahan kegiatan usaha.
"Dengan adanya penambahan kegiatan usaha ini, perseroan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan cakupan bisnis dan layanan yang lebih luas, yang dapat menjangkau berbagai pasar, sehingga mampu meningkatkan pendapatan," tulis manajemen MORA.
Adapun emiten menara telekomunikasi ini menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp1 triliun pada 2024. Hingga saat ini, perseroan sudah menyerap dana tersebut 30 persen.
"Perseroan mempersiapkan capex pada 2024 sekira Rp1 triliun," kata manajemen MORA.
Sampai dengan kuartal I-2024, MORA mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,1 triliun atau turun 10,23 persen year-on-year (yoy). Pendapatan dari segmen internet masih menjadi kontributor terbesar yakni Rp277,39 miliar, tumbuh 9,26 persen yoy.
Sementara itu, beban pokok pendapatan susut 21,38 persen yoy menjadi Rp394,22 miliar. Hal tersebut membuat MORA mencatatkan laba kotor senilai Rp715,14 miliar, turun 2,62 persen yoy.