Kemudian pada 2010, seiring dengan kepercayaan yang tumbuh kuat kepada Perseroan, Pemerintah Singapura memberikan lisensi Facilities-Based Operations (FBO) sebagai gateway untuk layanan leased line internasional. Pada tahun yang sama, Moratelindo memperkuat jaringannya dengan membangun Sumatera Backbone yang merupakan pembangunan jaringan backbone baik untuk Submarine Cable dan Inland Cable yang melintasi sepanjang Pulau Sumatera.
Pemerintah Indonesia juga mempercayakan Perseroan untuk mendukung pengembangan infrastruktur lokal nasional dengan memberikan izin-izin dan lisensi usaha telekomunikasi seperti JARTUP (Jaringan Tetap Tertutup), NAP (Network Access Point), ISP (Internet Service Provider), dan JARTAPLOK (Jaringan Tetap Lokal), serta Perseroan dipercaya untuk membangun dan mengoperasikan pusat data nasional yaitu Nusantara Internet Exchange (NIX). Untuk mendukung kegiatan usaha, di tahun 2012 Moratelindo mendirikan 6 (enam) Nusantara Data Center (NDC) dengan standard design Tier 2, yang saling terintegrasi di Medan, Batam, Palembang, Jakarta, Surabaya, Bali.
Seluruh NDC Moratelindo terhubung dengan ratusan PoP dan High Rise Building serta seluruh jaringan Moratelindo. Di tahun yang sama, Moratelindo juga mengembangkan jaringan internasional kabel serat optik bawah laut B3JS (Jakarta-Bangka-Bintan-Batam-Singapura) sebagai proyek ke-3 (kabel laut) untuk lingkup internasional, sehingga jaringan kabel serat optik yang telah berhasil dibangun hingga tahun 2012 mencapai sepanjang 7.620 km.
Di tahun 2014, Moratelindo memperkuat jaringannya melalui infrastruktur Metro-E yang dibangun di 21 kota, sehingga total jaringan yang dimiliki di tahun 2014 mencapai sepanjang 9.681 km. Pada tahun 2015 Moratelindo memutuskan untuk melakukan ekspansi pada Fiber To The X (FTTX) untuk Corporate Market. Setahun kemudian, Moratelindo merambah pasar ritel FTTX melalui brand “oxygen.id”.