Di sisi lain, laba bersih juga mencatatkan pertumbuhan yang kuat sebesar 84 persen YoY, dari Rp76,5 miliar di kuartal I 2021 menjadi Rp140,3 miliar di kuartal I 2022. Jika dibandingkan dengan angka forecast Perseroan pada Q1-2022, EBITDA dan laba bersih keduanya melampaui target Perseroan masing-masing sebesar 62 persen dan 66 persen.
Laba kotor meningkat sebesar 146 persen YoY menjadi Rp327,9 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp133,4 miliar pada kuartal I 2021, dengan peningkatan marjin laba kotor menjadi 35 persen dari 27 persen tahun lalu. Laba kotor berada di 47 persen di atas angka forecast Perseroan pada kuartal I 2022. Sementara itu, beban langsung pada kuartal I 2022 tumbuh menjadi Rp590,6 miliar, meningkat 70 persen YoY dari kuartal I 2021 sebesar Rp347,6 miliar, yang sebagian besar dikontribusikan oleh injeksi aset digital baru yaitu RCTI+, Vision+, dan 7 online portal ke dalam Perseroan.
Biaya produksi konten tetap sejalan dengan kuartal sebelumnya. Kemudian, beban G&A tumbuh sebesar 157 persen YoY menjadi Rp85 miliar pada kuartal I 2022 dari Rp33 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan substansial dalam beban G&A terutama disebabkan oleh peningkatan dan penyerapan biaya dari operasi digital MSIN yang baru dikonsolidasikan. (RAMA)