Waran Seri I dapat dilaksanakan setelah enam bulan sejak diterbitkan, sampai dengan satu hari kerja sebelum ulang tahun ke-2 pencatatan waran yang berlaku mulai 10 Juli 2024 sampai dengan 10 Januari 2026.
Adapun, perseroan akan menggunakan sebesar 30% dana hasil IPO untuk pembelian mesin, dengan rincian sebesar 60 persen akan digunakan untuk pembelian mesin dalam rangka pengembangan produk baru, serta sebesar 40 persen digunakan untuk pembelian mesin dalam rangka peningkatan dan otomatisasi proses produksi.
Kemudian, sebesar 10 persen akan digunakan perseroan untuk membayar pinjaman Dollar AS dari PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk. Lalu, sekitar 15 persen akan digunakan untuk sewa gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur, juga akan digunakan untuk membeli kendaraan operasional dan peralatan gudang dan kantor di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sementara sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, termasuk untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan membiayai kegiatan operasional seperti biaya marketing, biaya SDM, biaya promosi, biaya desain kemasan, biaya perbaikan, pemeliharaan mesin dan bangunan, serta biaya overhead pabrik.(TSA)