“Melalui strategi pemasaran yang inovatif dan optimalisasi efisiensi produksi, perseroan bertekad untuk memperkuat posisinya serta melanjutkan pertumbuhan di 2025,” ujar Kent.
Perihal kinerja, per kuartal I-2025 perseroan mencatatkan penurunan laba bersih menjadi USD313.258, turun dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar USD345.340.
Sejalan dengan itu, penjualan perseroan juga turun menjadi USD15,65 juta dari sebelumnya sebesar USD17,35 juta. Adapun penjualan lokal tercatat sebesar USD11,37 juta dan penjualan ekspor tercatat sebesar USD4,14 juta.
Kent mengungkapkan, penurunan kinerja perseroan disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat yang berdampak pada industri fast moving consumer goods (FMCG), sehingga hal tersebut secara tidak langsung juga berdampak pada perseroan sebagai penyedia bahan baku.
“Tapi kami menolak untuk menjadi korban situasi dan berusaha lepas dengan diversifikasi untuk menciptakan produk-produk baru, harapannya dengan diversifikasi itu kami bisa lepas dari jebakan perang harga dan menjadi motor penggerak pertumbuhan,” ujar Kent.
(Febrina Ratna Iskana)