IDXChannel – Sejumlah saham melesat lebih dari 100 persen dalam sepekan, memberikan cuan multibagger dalam waktu singkat bagi investor yang beruntung menyelipkannya ke dalam portofolio.
Istilah multibagger merujuk pada saham yang nilainya meningkat lebih dari dua kali lipat dari harga belinya. Umumnya, digunakan untuk menggambarkan saham dengan potensi pertumbuhan luar biasa.
Mayoritas top gainers pekan ini berasal dari saham-saham pendatang baru yang memang dikenal sering melejit hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) berhari-hari di awal. Lonjakan tajam ini biasanya disertai tekanan beli yang sangat tinggi sejak awal listing, sehingga membuat investor ritel kesulitan masuk.
Saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), misalnya, rajin mencetak kenaikan harga hingga batas auto rejection atas (ARA) 25-35 persen sejak debut, turut menjadikannya top gainers pekan ini. Saham anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) milik Prajogo Pangestu tersebut meroket 143,75 persen sepekan dan 413,16 persen sejak listing.
Kemudian, saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI), lembaga kursus dan pelatihan milik Merry Riana melambung 143,53 persen pekan ini. Sejak penawaran umum perdana (IPO), MERI melejit 341,41 persen.
Setali tiga uang, saham ‘anak baru’ lainnya, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) melejit 141,80 persen sepekan. Saham emiten holding bursa berjangka dan bursa aset kripto ini melompat 490 persen sejak listing.
Selain tiga saham IPO di atas, saham perusahaan jasa konstruksi PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) juga melambung 141,12 persen pekan ini.
Dengan kapitalisasi pasar (market cap) hanya sebesar Rp2,03 triliun, saham NRCA tampaknya ikut tersulut reli PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang melesat 52,82 persen dalam sepekan terakhir. Kenaikan ini dipicu oleh kabar masuknya Grup Djarum dan unit bisnis milik Prajogo Pangestu ke dalam SSIA.
Grup Djarum masuk melalui PT Dwimuria Investama Andalan, sementara entitas Prajogo masuk lewat PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) yang berinvestasi melalui produk Pengelolaan Dana Nasabah Individu (PDNI) milik Henan Putihrai Asset Management, yakni CAP Fund.
Saat ini, SSIA menguasai 63,94 persen saham NRCA. Selain itu, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)—perusahaan investasi milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaya—juga tercatat memiliki 6,97 persen saham NRCA.
Kenaikan luar biasa tersebut sempat membuat bursa mengambil langkah suspensi (penghentian sementara) dalam rangka cooling down. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.