Namun, di tengah hasil laporan yang lemah, IHSG justru mencatat lonjakan 8 persen secara bulanan (MoM) pada Juli 2025, melampaui kinerja mayoritas bursa global.
Kenaikan ini ditopang penguatan saham-saham besar seperti PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), meskipun terjadi arus keluar dana asing bersih sebesar Rp7,1 triliun.
Sentimen positif pasar turut didorong oleh perbaikan kondisi global, terutama setelah meredanya ketegangan dagang Amerika Serikat (AS) pasca kesepakatan tarif.
Dari sisi domestik, Bank Indonesia (BI) juga mengambil langkah akomodatif dengan menurunkan suku bunga acuan dan mengurangi penerbitan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang menekan suku bunga IndoNIA dan menambah likuiditas di pasar.