IDXChannel - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) membukukan pendapatan usaha sebesar USD2,56 miliar atau setara Rp40,21 triliun di kuartal III/2024. Angka ini naik 15 persen dibandingkan periode 2023, yang hanya USD2,23 miliar.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, pendapatan usaha di sembilan bulan pertama tahun ini ditopang oleh peningkatan pendapatan penerbangan berjadwal, di mana kinerja lini bisnis ini naik 17 persen menjadi USD2,01 miliar.
Lalu, pendapatan penerbangan tidak berjadwal 6 persen, pendapatan lainnya juga naik 8 persen dibandingkan tahun lalu.
Dia menambahkan, pertumbuhan pendapatan usaha di kuartal III/2024 merefleksikan angkutan penumpang Garuda Indonesia Grup, di mana hingga September 2024 volume penumpang menyentuh 17,73 juta orang atau menguat 24 persen.
Rinciannya, dikontribusikan oleh angkutan Garuda Indonesia (mainbrand) 8,34 juta penumpang, melonjak 45 persen. Sedangkan, Citilink Indonesia 9,39 juta orang, naik 10 persen.
"Kinerja operasional Garuda Indonesia turut merefleksikan pertumbuhan signifikan, di mana penumpang sebesar 8,34 juta tersebut berasal dari pertumbuhan signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023,” kata Irfan, Kamis (31/10/2024).
Adapun, dari penumpang yang dicatatkan emiten bersandi saham GIAA itu, 59 persen atau 1,87 juta orang merupakan angkutan internasional. Sedangkan, 41 persen atau 6,47 juta adalah penumpang domestik.
Tak hanya itu, bisnis kargo juga naik 36 persen menjadi 102,55 ribu ton dibandingkan periode tahun sebelumnya, 75,32 ribu ton. Capaian dikontribusikan oleh kargo rute internasional 43,71 ribu ton yang melonjak 55 persen. Selain itu, angkutan kargo rute domestik terkerek 25 persen atau 58,83 ribu ton.
(Nur Ichsan Yuniarto)