IDXChannel - PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) berhasil mencatatkan kenaikan penjualan neto hingga 57,31% yoy dari sebelumnya Rp300,97 miliar di Maret 2021 menjadi Rp473,45 miliar Maret 2022.
Adapun, pada periode tiga bulan pertama tahun ini, segmen kabel listrik memberikan kontribusi paling besar hingga Rp469,46 miliar atau melonjak hingga 56,94% yoy dari sebelumnya Rp299,11 miliar di kuartal I 2021. Sisanya penjualan dari segmen kabel telekomunikasi senilai Rp3,99 miliar.
Seiring naiknya penjualan neto, beban pokok penjualan KBLM juga ikut terungkit menjadi Rp451,81 miliar dari sebelumnya Rp300,81 miliar pada kuartal I 2021. Adapun di tahun ini, pihaknya turut mencatatkan kenaikan jumlah beban usaha menjadi Rp11,77 miliar. Salah satu faktornya karena ada kenaikan beban penjualan dan pemasaran menjadi Rp4,43 miliar serta rugi selisih kurs-neto Rp3,63 juta dari yang sebelumnya laba selisih kurs Rp157,88 juta.
Kendati demikian, sejalan dengan naiknya penjualan KBLM di awal tahun ini, pihaknya mencatatkan laba neto periode berjalan atau laba bersih senilai Rp9,50 miliar. Sebelumnya KBLM mencatatkan rugi bersih Rp6,98 miliar.
Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (27/3) Direktur KBLM, Veronica Lukman menjelaskan bahwa terjadi kenaikan total liabilitas Perseroan hingga 32,6% dari sebelumnya Rp283, 75 miliar per 31 Maret 2021 menjadi Rp376,25 miliar per 31 Maret 2022.
"Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan liabilitas jangka pendek sebesar Rp91,7 miliar atau 34% dari Rp266,61 miliar per 31 Maret 2021 menjadi Rp358,32 miliar per Maret 2022," jelas Veronica.
Adapun kenaikan liabilitas jangka pendek utamanya disebabkan karena adanya kenaikan utang usaha sebesar dari Rp31,72 miliar per 31 Maret 2021 menjadi RP153,97 miliar per 31 Maret 2022.
Veronica menjelaskan, bahwa perubahan lebih dari 20% pada total liabilitas adalah konsekuensi logis dari meningkatnya penjualan neto hingga 57,31% yoy. "Ini merupakan hal yang wajar dalam aktivitas bisnis Perseroan," ujarnya. (SNP)